Kamis, 12 Oktober 2017

Batik Kulit Ikon Baru Kerajinan Kota Cirebon


Batik Kulit Ikon Baru Kerajinan Kota Cirebon

Ade memiliki obsesi, khususnya Kota Cirebon Cirebon termasuk ikon kerajinan seni yang bisa berkembang menjadi individualitas
kota. "Jadi tanpa nama atau embel-embel Cirebon pun, orang telah mengidentifikasi karya seni produk kerajinan dengan Cirebon," jelasnya.
Ade bermaksud untuk memamerkan karyanya dari kulit batik dalam sebuah tampilan yang akan menampilkan beberapa kreasi batik dari kain pada bulan Mei
2017. Untuk interior ruangan seperti lampu shade press juga akan memamerkan sejumlah barang untuk membatik di kulit. "Dengan
Teknik batik konvensional, batik di media kulit tidak akan mungkin, "katanya saat ditemui di bengkel bengkelnya di Jl
Perumnas Kota Cirebon akhir pekan. Meski Cirebon, sebagai daerah yang penuh dengan warisan sejarah dan budaya, di dalam
Disiplin karya seni kerajinan mengandalkan sepenuhnya topeng dan batik. "Sementara topeng dan batik juga dimiliki daerah lain, jadi tidak bisa
sebuah identitas atau ikon Cirebon, "kata Ade. Sebagai warga Kota Cirebon yang diberi keahlian melukis dan bidang seni lainnya,
Ade "iri hati" dengan berbagai daerah yang memiliki barang kerajinan khas atau memiliki motif atau bentuk tertentu, yang akhirnya menjadi
identitas dan bisa melambangkan daerah tersebut. Tapi dengan teknik radikal perekat batik ini, aktivitas batik bisa diaplikasikan
kebanyakan media, banyak. Juga atau lepaskan ke gudang belum tentu dengan memijat, tapi cukup dicuci dengan air. Prosedur pewarnaannya bisa jadi
tampil di media batik. Pasta batik merupakan formula sederhana yang menemukan Ade Supriyadi. Dengan perekat batik, batik tidak identik
dengan api, malam hari dan canting. Di tengah obsesinya perlu bisa menciptakan produk kerajinan seni yang bisa jadi
sebuah ikon Kota Cirebon, Ade mulai bereksperimen dengan teknik teknik paste batik. Eksperimennya akhirnya memuncak di
konsep dan penemuan Ade untuk membuat batik di media kulit, yang tidak mungkin dengan teknik batik tradisional. "Saat ini saya
Saya sedang mensurvei untuk mengetahui harga bahan kulit siap pakai dari sejumlah produk kerajinan seni, "katanya. Sebagai alat untuk melukis dimanfaatkan
sebuah botol, yang selesai diberikan dan potongan berlubang. Sementara ujung pensil, yang menguras formula yang akan tertarik
motif batik Sebab, katanya, bila harus lemas media kulit harus direbus. "Kulit jika direbus, tentu tidak, bukan begitu
sebuah produk kerajinan bahkan krepek sayuran, "candanya. Ade akan berfungsi dengan sejumlah anaknya, Fajar Septian Nugraha,
juga murid Art Institute of Indonesia Yogyakarta jurusan Seni Kriya Kulit. Ade dan pameran di kota secara aktif
melihat, mengerti secara tepat. *** Pembatas batik tidak lagi memanfaatkan malam hari yang panas, lalu menggunakan canting untuk melukisnya, tapi dengan
formula cairan pembersih lantai, campuran lem surat kabar dan kopi atau bubur kopi, yang dalam istilah Ade di batik paste. Kebutuhan untuk
artis yang juga penemu metode perekat batik Ade Supriyadi itu, mencari ikon baru Kota Cirebon menarik Ade.
menjadi inovasi dan gagasan tentang batik.Baca juga: contoh plakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

April, Ekspor Kerajinan Bali Melonjak 60,6 Persen

April, Ekspor Kerajinan Bali Melonjak 60,6 Persen Seluruh pendapatan devisa Bali menurun 10,1 persen dibandingkan dengan bulan sebe...